UNAIR Terapkan Evakuasi Pasien untuk Antisipasi Dampak Gempa di RSUA

    UNAIR Terapkan Evakuasi Pasien untuk Antisipasi Dampak Gempa di RSUA
    ILUSTRASI Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). (Foto: Istimewa)

    Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) UNAIR dalam keterangannya membenarkan adanya dampak gempa di RSUA. Ada sejumlah kerusakan nonstruktural di gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) di sisi luar, bukan gedung RSUA. Lokasi gedung RSKI terpisah dengan gedung RSUA.

    “Gedung RSKI selama ini lebih banyak dipakai untuk aktivitas riset sehingga minim pasien, ” ujarnya.

    Lebih lanjut, Martha menyampaikan bahwa pemberlakuan prosedur khusus telah dilakukan. Prosedur baku apabila terjadi gempa bumi (code Green) adalah pasien dan semua pengunjung dievakuasi dari gedung rumah sakit untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama kepada pasien.

    “Langkah-langkah antisipasi dan evakuasi berdasar prosedur baku pasien telah kami lakukan, ” katanya.

    RSUA telah melaksanakan penanganan sesuai SOP terkait musibah gempa yang terjadi. Termasuk dengan mengamankan pasien, terutama pasien rentan (bayi dan pasien ICU). RSUA juga telah memastikan bahwa tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penculikan bayi dan anak (code Pink).

    gempa di RSUA
    Gedung Rumah Sakit Universitas Airlangga. (Foto: Bastian Ragas)

    Saat ini RSUA telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. Sejak pukul 21:30 WIB RSUA telah mengembalikan pasien ke ruang perawatan secara bertahap dengan tetap mempertimbangkan antisipasi risiko yang mungkin terjadi.

    “Tidak ada korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi yang berdampak pada RSUA, ” ucapnya.

    Martha juga menegaskan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait sebagai upaya antisipasi lanjutan. RSUA selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Termasuk memprioritaskan keamanan pasien saat terjadi bencana maupun kejadian berisiko lainnya. 

    Perlu diketahui telah terjadi gempa tiga kali di Surabaya dan sekitarnya. Berdasar rilis BMKG, titik gempa berada di timur laut Tuban dengan kekuatan M 6, 5. Gempa terasa hingga wilayah Lamongan, Gresik, Surabaya, Madura. Bahkan hingga Kalimantan.

    Penulis: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Kajati Jatim Canangkan Zona Integritas Menuju...

    Artikel Berikutnya

    Pengarahan Danrem 084/BJ untuk Prajurit...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Konsolidasi Perhutani dan LMDH untuk Kemitraan Produktif
    Perhutani Probolinggo Ikut Berpartisipasi dalam Acara Underwater Clean Up di Pantai Tampora Situbondo
    Perhutani Probolinggo Gelar Tasyakuran Atas Capaian Target Getah Pinus di Sukapura
    KPU Kota Kediri Gelar Debat Publik Terakhir di Pilwali Kota Kediri 2024

    Ikuti Kami